This is default featured post 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Sabtu, 03 Desember 2011
SEJARAH JEMBER TEMPOE DOELOE
Wisata Pantai Pulau Nusa Barong, Jember
Salah satu Keindahan alam di Indonesia ada di Pantai Pulau Nusa Barong, Jember. Nusa Barung (atau Barong) adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Pulau Jawa. Pulau ini berada dalam wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pulau ini adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Hindia dan berbatasan dengan negara Australia. Pulau Barung ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Jember, sebelah selatan dari provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Nusa Barung merupakan sebuah cagar alam sejak tahun 1920. Di pulau ini dapat ditemukan banyak spesies burung, serangga, dan tumbuhan. Fungsi pokok cagar alam ini adalah sebagai perlindungan bagi lutung budeng (Trachypithecus auratus) yang terancam punah serta mempunyai jenis flora antara lain Calophyllum inophyllum, Sonneratia alba, Sterculia foetida, Terminalia catappa, Avicennia spp., Barringtonia spp., Alstonia spanthulatus, Alang-alang - Cylindrica imperata, Dillenia sp., Ficus amplas, Lumnitzera spp., Pleiornium sp., Rhizophora spp., Supatorium sp., Tamarindus sp., Vatica walichii, Vitex pubescens, Xylocarpus spp. dan Salah satu ancaman bagi cagar alam ini adalah penebangan kayu secara ilegal.
Profil Pantai Pulau Nusa Barong, Jember
Luas :
6.100 Hektar
Dasar :
GB. Tanggal 11 Juli 19920 No. 46 Stbl 1920 No. 736 diperbaharui Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 110/ VIII/1957.
Letak Lokasi :
Di perairan Samudera Indonesia, termasuk Desa Puger Kecamatan Puger, Daerah Tingkat II Kabupaten Jember.
Cara Mencapai Lokasi:
Potensi:
- Flora
Jenis-jenis tumbuhan di kawasan Cagar Alam Nusa Barong yang diketahui sebanyak 46 jenis. Beberapa jenis. Beberapa jenis yang mudah dijumpai diantaranya Endog-endogan (Xanthophyiium excelsum), Klampok hutan (Eugenia sp), Bogem (brugeura sp), Kalak (Mitrophora javanica), Laban (Vitex pubesecens), Salakan (Palmae sp).
- Fauna
Berbagai jenis satwa liar yang terdapat di kawasan Cagar Alam Nusa Barong diantaranya terdiri dari jenis-jenis mamalia, aves, reptil. Jenis Mamalia yang sering dijumpai yaitu Kera (Macaca fascicularis), Babi hutan (Sus scropa) dan Tupai (Scewius notakas). Jenis-jenis Burung antara lain Pecuk ular (Antinga rufa), Kuntul (Egrelta sp), Iblis hitam (Plenadis falsinallus), Elang (Elanus sp) dan Burung Rangkong (Aceros undulatus).
- Panorama
Kawasan Cagar Alam Nusa Barong memiliki panorama alam berupa pantai pasir putih yang terdapat dibagian utara. Selain suasana alam pantai yang indah, di pantai ini sering didatangi Rusa (Cervus timorensis) bermain dipantai dan Kera (Macaca Fascicularis) yang mencari makan berupa siput dan ketam.
- Keunikan
Berbagai jenis dan warna Terumbu Karang yang terdapat di perairan pantai kawasan Cagar Alam Nusa Barong merupakan salah satu keunikan dan ciri khas yang ada di kawasan ini, dan merupakan tantangan untuk penelitian biota laut.
Penasaran ingin melihat Keindahan Pantai Pulau Nusa Barong, Jember , ini gambar dan fotonya :
http://egg-animation.blogspot.com/2011/07/wisata-pantai-pulau-nusa-barong-jember.html
gunung argopuro situbondo
Jalur Pendakian
Jalur pendakian menuju Gunung Argopuro terdapat 2 jalur utama yang umum dipakai oleh para pendaki, yang pertama adalah lewat Baderan, Besuki atau lewat Desa Bremi, Probolinggo. Tapi umumnya para pendaki menggunakan Jalur Bremi, Probolinggo menuju Baderan Situbondo. Beberapa alasan adalah jalur tersebut lebih dekat menuju puncak, juga jika sekalian ingin melakukan pendakian Rally di sejumlah gunung-gunung yang berdekatan, biasa disebut Gorajen (Argopuro, Raung dan Ijen).
Jalur Bremi
Untuk mencapai Desa Bremi (960 m.dpl) sangat mudah karena ada bis umum yang menuju desa ini 2 (dua) kali sehari dari terminal bis Probolinggo lama, jam 06.00 pagi dan jam 12.00 siang, yang tarifnya Rp.3.500,- atau dari Terminal Bayuangga, Probolinggo naik bis atau minibus menuju Pajarakan dengan tarifnya Rp. 1500,-, karena disini ada minibus menuju Desa Bremi yang tarifnya Rp.3.500,-. Tetapi bila pergi berombongan, dari Terminal Bayuangga ada minibus yang dapat membawa kita langsung ke Bremi.
Sampai di Bremi, kita harus melapor pada petugas KSDA dan POLSEK Krucil di Bremi untuk meminta ijin melakukan pendakian dan usahakan pendakian kita lakukan pada pagi hari.
Di Bremi sebaiknya kita menginap untuk melanjutkan perjalanan pagi harinya. Di desa ini, terdapat penginapan relatif murah.Untuk menginap kita bisa menghubungi Pak Bawon atau masyarakat setempat tentang yang mengelola penginapan. Salah satunya adalah penginapan bekas peninggalan Belanda yang memiliki ciri bangunan yang khas.
Esok harinya kita berjalan menyusuri jalan berbatu, menuju Perkebunan “Air Dinginâ€, mendekati gerbang Perkebunan berbelok kekanan menuju Danau Taman Hidup (1.900 m.dpl). Perjalanan melewati hutan alam produksi dan hutan pinus dan kita akan menjumpai banyak tanjakan yang mempunyai kemiringan yang tinggi. Perjalanan membutuhkan waktu 4 jam pendakian kita akan sampai di Taman Hidup. Danau Taman Hidup merupakan sebuah danau yang sangat indah, disekelilingnya terdapat lereng-lereng gunung yang mempunyai vegetasi yang rapat. Keanekaragamam hewan air bisa kita jumpai serta binatang banyak berkeliaran.
Di sepanjang jalan, terutama di awal-awal perjalanan lewat jalur Bremi akan kita temui banyak lintah dan tumbuhan api-api di kanan-kiri. Jadi sebaiknya lindungi diri dengan baju lengan panjang dan pelindung kaki (gaiter).
Setelah berjalan 7 jam melalui perkebunan damar dan hutan tropis dari Bremi, kita akan sampai di Aeng Kenek. Sesampai di Aeng Kenek, kita menempuh perjalanan 1 jam lagi, dan kita sampai di Aeng Poteh atau Cisentor, yang merupakan persimpangan jalan menuju puncak dan ke arah Baderan.
Di Aeng poteh, terdapat air sungai yang mengalir jernih,yang bewarna keputih-putihan. Karena itulah tempat ini dinamakan Aeng Poteh (aeng = air, poteh = putih).
Di Aeng Poteh/persimpangan Cisentor, pada bulan-bulan tertentu seperti bulan September akan kita jumpai tikus-tikus hutan yang amat banyak dan hiperaktif. Tikus-tikus ini berani mendekati kita dan tak segan-segan untuk menggigit carrier untuk menda\npatkan makanan di dalamnya. Jadi pastikan bahwa carrier kita terlindungi dengan baik. Begitu juga dengan kerapatan pintu tenda, karena bukan tak mungkin tikus-tikus akan menyelinap masuk dan bermain-main di kontur wajah kita.
Setelah perjalanan sekitar 1 jam 45 menit menuju puncak, kita akan melewati Rawa Embik, dimana terdapat sungai yang merupakan tempat minum kambing-kambing gunung. Disepanjang perjalanan banyak tempat untuk mendirikan tenda, dan air tersedia cukup melimpah. Perlu 1 jam perjalanan lagi untuk mencapai Puncak Rengganis (2.920 m.dpl).
Di Gunung Argopuro, puncak yang sering dikunjungi adalah Puncak Rengganis, Puncak Argopuro (3.088 m.dpl) jarang dikunjungi karena jalannya tertutup hutan lebat. Di Puncak Rengganis ini pernah ditemukan arca Dewi Rengganis, yang menurut cerita adalah putri Raja Majapahit terakhir, Raden Brawijaya, yang melarikan diri dan menyepi di Gunung Argopuro. Di puncak ini masih ditemukan petilasan Candi yang telah runtuh.
Puncak Rengganis ini, merupakan bekas kawah belerang. Menurut kepercayaan setempat di Puncak Rengganis ini terdapat pusat kerajaan para lelembut (jin). Sehingga dari waktu kewaktu ada para pengunjung yang menaruh sesajian di Puncak Rengganis ini.
Jalur Baderan
Untuk capai Desa Baderan, dari Surabaya kita menuju Probolinggo dengan bis. Kemudian diteruskan menuju Banyuwangi turun di Besuki. Dari Besuki diteruskan menuju Besa Baderan (725 m.dpl), yang jaraknya 22 km dari Besuki, dengan menggunakan angkutan umum (Rp. 1500, siang).
Sebelum mendaki kita harus melapor pada petugas KSDA dan polisi setempat untuk meminta ijin dan menyiapkan air disini, karena air hanya akan kita jumpai di Sumber Air (5 jam perjalanan dari Baderan). Dari Baderan kita menuju Cemoro Panjang (2.141 m.dpl), selama 7 jam perjalanan, melewati Sumber Air (1.710 m.dpl). Hutan yang dilalui adalah hutan pinus dan hutan alam. Dari Cemoro Panjang kita menuju Alun-alun Kecil (2.040 m.dpl), kurang lebih 1 jam 15 menit, dan dilanjutkan menuju Alun-alun Besar atau yang lebih dikenal dengan Sikasur (2.500 m.dpl), selama 2 jam 45 menit.
Perjalanan 3 jam dari Cikasur kita sampai di Aeng Poteh atau persimpangan Cisentor, pertigaan Baderan - Puncak - Bremi. Turun dari puncak Argopuro, kita dapat memilih turun lewat Bremi selama 11 jam, atau kembali lewat Baderan selama 13 jam.
Sikasur, berupa padang rumput yang luas, sangat bagus untuk dijadikan camp, karena terdapat sungai kecil yang mengalir jernih dihiasi tumbuhan Selada air (penduduk setempat menyebutnya Arnong). Di Sikasur ini juga terdapat bekas lapangan terbang yang dibuat oleh A.J.M Ledeboer pada tahun 1940-an. Lapangan terbang tersebut, konon digunakan untuk kegiatan pembudidayaan rusa yang didatangkan dari luar, sisa-sisa populasi masih ada tetapi semakin berkurang.
Jika ingin mendaki Gunung Argopuro, terlebih dahulu kita harus meminta ijin ke BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Timur di Surabaya Atau bisa juga ke Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur II dengan alamat, Jl. Jawa 36, Jember 68101, telp. (0331) 85079. Di Bremi, kita harus melaporkan diri dulu di Pos Sub KSDA Pegunungan Yang Barat di Krucil, terletak 2 km sebelum Bremi.
Aneka Soto di Indonesia
Selain itu rasanya juga beragam. Ada yang kuahnya bening, ada pula yang agak keruh. Untuk campurannya, ada yang menggunakan mi soun atau bihun, ada yang diisi kentang, atau yang dicampur taoge. Bahkan ada juga soto yang hanya k
uah saja dan kuah ttu diguyurkan ke iga bakar. Orang lebih mengenalnya dengan Soto Iga bakar.
Sekalipun demikian, tetap ada kesamaan karena memang sama-sama soto. Baik itu Soto Padang, Coto Makassar, Soto Lamongan, Soto Madura, Soto Ambengan, atau Soto Kudus, cita rasa bumbu yang kental tetap mirip. Bumbu yang utama digunakan adalah kunyit dan laos. Hal ini karena secara umum soto yang bening maupun dengan kuah santan warnanya akan tetap kuning, meski ada yang kental dan ada yang biasa saja.
Tapi ada yang berpendapat bahwa sekalipun dengan bumbu dasar yang sama, tiap soto punya ciri khas tersendiri. Coba saja bagaimana lekat rasa dan pedas kuah Coto Makassar, gurihnya Soto Madura dengan daging ayam kampungnya, kentalnya dan rasa bumbu yang menyedak dari Soto Padang bercampur santan, semua itu punya keunikan cita rasa masing-masing.
Sekarang, jika dilihat dari segi isi soto, hasil racikan soto dari berbagai daerah memang memiliki kekhasan. Mulai dari yang standard daging ayam kampung dan telur, lalu sumsum kaki sapi. Bahkan ada yang ditambah susu, menggunakan iga, babat, paru, kaskus, sampai urat daging sapi. Keragaman soto makin kentara ketika melihat bagaimana menyajikannya. Yang jelas, soto selalu dikenal sebagai masakan berkuah dan segar.
Setidaknya ada 25 macam soto dari berbagai daerah di Indonesia. Ini bisa kita jumpai dalam festival-festival makanan yang sering diadakan di kota-kota besar Indonesia. Dalam festival itu kita dapat dirasakan bagaimana detail keunikan rasa soto yang disajikan. Diantaranya :
Coto Makassar
Coto Makassar atau Coto Mangkasara adalah makanan tradisional khas kota Makassar di Sulawesi Selatan yang terbuat dari jeroan (isi perut) sapi/kerbau yang direbus dalam waktu yang lama.
Rebusan jeroan bercampur daging sapi/kerbau ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus.Biasanya dihidangkan dalam mangkuk dan disajikan panas untuk dimakan dengan ketupat atau burasa.
Makanan ini adalah makanan khas yang telah menjadi trade-mark kota Makassar selain pantai Losari yang indah.
Soto Padang
Soto dari tanah minang yang satu ini emang top banget. Soto ini memiliki cirri khas pada dagingnya yang digoreg terlebih dahulu. Isi soto juga dilengkapi dengan potongan kentang dan soun. Kuahnya berwarna agak kemerahan karena ditambah dengan cabai merah.
Soto Lamongan
makanan khas dari Jawa Timur yang sering anda lihat di pelosok kampung, shopping mall besar , Pujasera, Depot , dan di dalam pasar. Soto adalah makanan rakyat terutama di Surabaya, biasanya orang menyajikan diwaktu siang dan malam.makanan yang terdiri dari nasi, kuah soto, irisan daging ayam dan pelengkapnya sangat lezat dan memiliki citarasa yang berbeda dari soto kebanyakan
Soto Madura
enis soto yang berasal dari daerah Madura, Jawa Timur berbahan dasar daging ayam, telur rebus, kentang goreng dan tauge, dengan bumbu ketumbar, bawang merah dan bawang putih, jahe, kunir, laos, Kemiri, jeruk purut, dan garam secukupnya.
Soto Banjar
oto Banjar, ya kayanya gak afdol kalo ke Banarmasin gak nyicipin kuliner yang satu ini. Potongan kupat atau lontong yang dipadukan dengan kuah soto yang kaya akan aroma rempah-rempah seperti kayu manis, kapulaga, cengkeh, biji pala dan lain-lain. Ditambah dengan soun, telur rebus dan perkedel kentang,,Berdasar versi aslinya, soto banjar harus berwarna putih. Putihnya dihasilkan karena sotonya memakai susu
Dan banyak sekali soto-soto yang lain yang belum disebutkan diatas :D
http://egg-animation.blogspot.com/2011/07/aneka-soto-di-indonesia.html
Kamis, 01 Desember 2011
Perbedaan Permendagri 13/2006 dengan Permendagri 59/2007
Pokok-pokok perubahan Permendagri 13/2006 dalam Permendagri 59/2007
1. Aspek Anggaran
• Memperpendek jadual penyusunan anggaran dengan cara meringkas
proses dan konten KUA-PPAS, sehingga istilah PPA dihapus.
• Tatacara pemberian kode program dan kegiatan dalam pengisian RKA
• Reklasifikasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan, beserta kode
rekeningnya;
• Penegasan alur pengerjaan RKA SKPD, pada SKPKD penyusunan RKA
dipisahkan antara RKA sebagai SKPD dan RKA sebagai pemerintah daerah
(RKA PPKD).
2. Aspek Pelaksanaan APBD
• Alur pengerjaan DPA SKPD dan SKPKD juga ikut berubah, mengikuti
perubahan alur pengerjaan RKA.
• Penomoran DPA juga ikut berubah karena adanya perubahan pada
pemberian kode program dan kegiatan
3. Aspek Penatausahaan
a. penatausahaan penerimaan
• Penyederhanaan proses pertanggungjawaban fungsional ke BUD, sehingga
tercipta proses yang lebih efisien. Hal ini dilihat dari dihapusnya
buku pembantu per rincian objek penerimaan yang harus dilampirkan
dalam SPJ fungsional
b. penatausahaan pengeluaran
• Penegasan SPD diberikan kepada SKPD secarar periodic (bulanan,
triwulan, semesteran) tergantung pada ketersediaan dana
• Perubahan format SPD, SPP UP/GU/TU, SPP LS gaji dan tunjangan, SPP
LS barang dan jasa dan ada penambahan format SPP LS belanja tidak
langsung PPKD.
4. Aspek Akuntansi dan Pelaporan
• Memberikan ruang gerak yang luwes bagi pemda untuk menyusun sistem
akuntansi, dengan dihapusnya beberapa pasal tentang buku-buku yang
digunakan untuk catatan akuntansi
• Sudah diterapkannya prinsip harga perolehan pada perolehan aktiva tetap
• Adanya contoh format neraca untuk SKPD
Arah tujuan perubahan
1. mudah dipahami
2. mudah dilaksanakan
3. tidak menimbulkan masalah